KPT,
CERMIN JUTAWAN CNI
Bandung
CNI memberikan
penghargaan kepada 78 mitra
usahanya dalam acara
KPT di kota kembang
Bandung. Acaranya luar
biasa�.. Mau ikutan?
Bicara
soal CNI memang tidak ada habis-habisnya. Pada tahun ini saja sudah beberapa
kali menggelar acara cukup fantastis yang dihadiri ribuan orang. Setiap acara
yang diadakan CNI selalu dipenuhi �semut-semut� CNI yang datang dari
berbagai daerah. Mereka rela datang jauh-jauh dan tidur di emperan untuk
memberikan dukungan kepada mitra usahanya yang mendapat penghargaan. Mau bukti!
Lihat saja acara Konvensi Produktivitas Tahunan (KPT) 2003 yang digelar di
gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, awal April lalu. Tidak lebih dari
8600 orang memadati gedung yang bersebelahan dengan kampus ITB itu.
KPT
merupkan salah satu jenis komisi yang dibagikan CNI setiap tahun kepada para
mitra usahanya sesuai produktivitasnya selama setahun. KPT itu di luar
komisi utama. Acara KPT seakan-akan menegaskan bahwa usaha MLM CNI
merupakan peluang usaha yang tahan dari badai krisis dan bisa diandalkan untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup. Sampai saat ini CNI memiliki 750.000 mitra
usaha yang tersebar di seluruh Indonesia yang sedang berada dalam taraf
memperbaiki kesejahtaraan hidupnya.
Pada
tahun ini CNI memberikan penghargaan kepada 78 mitra udaha dari berbagai wilayah
di Indonesia yang berhasil meraih komisi di atas Rp20 juta. Penghargaan KPT
terdiri atas empat ketegori. Pertama, Rp20 � 50 juta, kedua, Rp50 � 100
juta, ketiga, Rp100 � 250 juta, dan keempat Rp250 juta hingga Rp1 miliar. Pada
acara yang sama CNI juga memberikan sumbangan untuk donor darah kepada PMI
Bandung sebesar Rp55 juta.
Sebelumnya
CNI menyerahkan 3 unit mobil ambulan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) yang
diserahkan langsung CEO CNI Indonesia, S.
Abrian Natan kepada Ketua PMI Mar�ie Muhammad di Graha CNI. pada kesempatan
itu Mar�ie Muhammad menyampaikan rasa bangga dengan kegiatan kemasyarakatan
yang dilakukan CNI selama ini. Terutama aksi sosial donor oleh CNI maupun mitra
usahanya yang luar biasa.
Pendapat
mantan Menteri Keuangan era Soeharto itu memang pantas diberikan kepada CNI.
Mengingatkan aksi donor darah yang dilakukan CNI selalu diikuti dengan antusias
oleh mitra usaha dan masyarakat umum. Menurut PR Senior Executive, Fit Yanuar,
dalam keterangannya mengatakan bahwa aksi donor darah dilakukan dengan harapan
memberi manfaat bersar bagi masyarakat, mengingat PMI seringkali mengalami
kekurangan persediaan darah yang amat dibutuhkan banyak orang. �Dengan adanya
sumbangan 3 unit ambulan tentu akan semakin memudahkan aktivitas PMI dalam
tugas-tugas kemanusian di masyarakat,� katanya.
Acara
KPT itu sendiri sangat menarik dan meriah. Berlangsung dalam dua sesi; siang dan
malam. Untuk sesi pertama seluruh mitra usaha mengenakan kaos berwarna merah.
Sesi kedua mitra usaha CNI harus mengenakan kaos berwarna kuning. Sejak pagi
�semut-semut� CNI yang datang dari luar kota Bandung sudah nampak
berkerumunan di luar gedung Sabuga. Ada yang datang secara rombongan dengan
menyewa bus dan ada pula yang membawa mobil pribadi. Sementara para pedagang
asesoris CNI seolah-olah ikut
menyemarakkan acara tersebut.
Dari
pengamatan yang dilakukan $UKSE$, tidak ada satupun wajah yang nampak kelelahan
ataupun kecewa. Yang ada justru wajah-wajah yang berseri dan penuh antusias.
�Kehadiran saya di sini untuk memberikan dukungan kepada mitra usaha yang
meraih KPT. Karena suatu saat saya juga akan didukung oleh mereka,� ujar Irma,
seorang ibu rumah tangga saat ditemui $UKSE$ di depan pintu masuk gedung Sabuga.
Irma datang bersama rombongannya dari Jakarta untuk memberikan dukungan
sekaligus mendengarkan motivasi yang akan diberikan para pembicara. Ia mengaku
sangat penting mendengarkan motivasi untuk menambah wawasan dan memperkuat
semangatnya menjalankan usaha MLM
CNI.
Ibu
dua anak ini mengaku baru enam bulan menjadi mitra usaha CNI yang diajak seorang
temannya. Semula ia mengaku tidak tertarik dengan bisnis tersebut, apalagi
dirinya adalah istri dari seorang perwira TNI. �Setelah saya diajak untuk
mendengarkan presentasi, saya sempat berpikir untuk menjadi mitra usaha CNI.
Apalagi setiap motivasi yang disampaikan mitra usaha CNI selalu menggetarkan
hari,� ungkapnya. Makanya Irma rela datang lantaran ingin mendengarkan
mitovasi yang akan disampaikan oleh para distributor yang berhasil meraih KPT.
Tepat
pukul 13.00 WIB acara dimulai dengan suguhan lagu-lagu yang akan dibawakan
kelompok musik asal Bandung. Tidak ketinggalan tarian jaipongan ikut memeriahkan
KPT. Sesekali terdengar teriakan �CNI�CNI�CNI� dari seluruh mitra usaha
yang memadati gedung Sabuga. Tepuk tangan bergemuruh saat MC memanggil nama-nama
peraih KPT naik ke atas panggung. Sementara mitra usaha yang memnui gedung
meneriakkan bisa�bisa�bisa� sambil mengepalkan tangan kanan ke atas. Suka
dan duka langsung terasa dalam gedung milik ITB itu.
Lebih-lebih
saat motivator menceritakan pengalamannya
selama menjadi mitra usaha CNI. Anisa, Harto Suseno, Salam Hidayat, dan M.
Natsir berhasil menciptakan suasana lebih meriah dan bersemangat. Teriakan
bisa�bisa�bisa lagi-lagi bergemuruh. Selurh pengunjung seakan terbawa oleh
motivasi yang disampaikan empat distributor tadi. Memang, dalam menjalankan
usaha MLM penuh dengan liku-liku. Penolakan, tidak ada dukugan, dan pelecehan
selalu mewarnai bisnis ini.
Simak
saja pengalaman Harto Suseno ketika pertama kali menjalankan bisnis CNI. mantan
karyawan yang bekerja di kawasan Glodok Jakarta Barat itu menceritakan bagaimana
liku-liku perjuangannya saat bergabung dengan CNI. terlebih-lebih keluarganya
tidak ada yang mendukung usahanya. Setiap hari Harto harus menerima omelan orang
tuanya lantaran selalu pulang larut malam. Tapi Harto tetap pada pendiriannya
untuk terus melakukan usaha. �Kalau tidak begitu saya menghidupi keluarga
saya. Apalagi gaji saya hanya 300 ribu, mana cukup untuk menghidupi istri dan
anak,� katanya sambil berapi-api. Waktu itu Harto bekerja sebagai karyawan dan
seusai jam kerja ia gunakan untuk mengikuti presentasi hinga larut malam.
�Saya pernah mengatakan kalau tidak boleh pulang jam 12 malam, maka saya akan
pulang jam 2 pagi,� tambahnya yang diikuti tepuk tangan seluruh mitra usaha
CNI.
Baginya
leuarga adalah motivasi terbesar dalam perjuangan hidupnya. Tanpa keluarga maka
ia tak mungkin akan bisa seperti sekarang ini. Harto memandang penolakan dan
hinaan sebetulnya adalah dukungan terbesar bagi dirinya untuk terus menjalankan
usaha CNI. �Ketika bekerja sebagai karyawan, saya tidak pernah bermimpi untuk
hidup lebih baik. Justru melalui usaha CNI saya dapat hidup menjadi lebih baik.
Inilah kebahagiaan saya di CNI,� tegasnya yang disambut tepuk tangan seluruh
mitra usaha.
Hal
yang sama disampaikan Annisa asal Bandung. Dosen salah satu perguruan tinggi di
Bandung dengan gelar Master ini menceritakan bagaimana penghinaan yang
diterimanya saat menjalankan usaha CNI. namun penghinaan dan pelecehan dianggap
sebagai berkah bagi dirinya. �Saya mengambil hikmah dari segala penghinaan
itu. Mungkin kalau tidak dihina saya tidak akan bisa berdiri dihadapan
saudara-saudara sekarang,� katanya.
Begitu
pula dengan Salam Hidayat dan M. Natsir. Keempat motivator itu sepakat bahwa CNI
dapat merubah hidup seseorang menjadi luar biasa. �Kalau ingin sukses di usaha
ini harus belajar, belajar dan belajar,� ujar Salam Hidayat yang pernah
bekerja sebagai pramuniaga.
Memang
dalam menjalankan bisnis MLM ini dibutuhkan kesabaran, ketekunan, dan semangat
pantang menyerah. Seperti yang dikatakan praktisi MLM Andreas Harefa, sukses
atau tidaknya seseorang dalam usaha MLM berpulang kepada ketekunan dan semangat
yang bersangkutan. Bila hal tersebut dijadikan modal maka kesuksesan akan
diraihnya. Tapi, bial usaha ini dijalankan dengan penuh keraguan dan cepat
menyerah, jangan harap akan cepat meraih sukses.
Digelarnya
acara KPT di Bandung mengingatkan kembali kelahiran CNI 17 tahun silam. CNI
didirikan di Bandung dengan nama PT Nusantara Sun Chlorella Tama (NSCT) yang
memasarkan produk makanan kesehatan Sun Chlorella. Selama 17 tahun CNI bersama
mitra usahanya terus berusaha menciptakan berbagai prestasi membanggakan. Ibarat
sebuah oase, usaha CNI ini memang
dapat dipertimbangkan untuk menjadi alternatif peluang usaha. Apalagi saat ini
jumlah pengangguran di Indonesia sangat membengkak.
Para
mitra usaha CNI yakin, seorang dikatakan sukses, bila ia telah berhasil
mensukseskan orang lain. Sehingga terjalin team
work yang saling mendukung satu sama lain guna meraih keberhasilan yang
diidamkan. Ke-78 orang yang berhasil meraih KPT merupakan bukti sukses di MLM,
khususnya CNI, benar-benar berbekal ketekunan, kemauan dan antusias yang tinggi.
Semua itu dapat dimiliki siapa saja, tanpa memandang status sosial.
|